HEADLINE
1 2 3 4 5

Rabu, 10 Maret 2010

Pulau Gili Menyempit

GRESIK - Pulau Gili, salah satu pulau kecil yang berjarak beberapa mil dari Pulau Bawean di Kabupaten Gresik, terancam hilang dari permukaan. Sebab, tiap tahun pulau tersebut terkikis hingga tiga meter gara-gara abrasi air laut.

 Meski jumlah penduduk Pulai Gili terus bertambah, ironisnya, belum ada upaya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik untuk mencegah abrasi itu. Kondisi Pulau Gili pun sangat memprihatinkan, tepi pantai di pulau tersebut gundul, tidak ada tanaman bakau yang mampu mencegah adanya abrasi.

“Saat ini, satu lapangan yang biasa dijadikan tempat kegiatan warga Pulau Gili sudah hilang ditelan air laut. Warga semakin khawatir, karena hingga kini tidak ada upaya dari Pemkab Gresik untuk mencegah atau setidaknya menguranginya terjadianya abrasi di Pulau Gili,” kata Tikam (57), salah satu warga di Pulau Gili. “Jika kondisi ini terus dibiarkan, seluruh Pulau Gili pasti akan hilang,” tandasnya.

Menurut Tikam, selama ini tidak ada solusi yang diberikan pemkab untuk mencegah adanya abrasi. Sedangkan yang bisa dilakukan warga setempat hanya sebatas menumpuk batu-batu karang di sekeliling tepian pulau. “Itu pun masih terkikis oleh air laut, karena batu-batu itu tidak bisa mencegah abrasi secara permanen,” kata pria yang juga tokoh masyarakat di Pulau Gili tersebut.

Tikam menambahkan, tiap tahun Pulau Gili semakin menyempit, sedangkan jumlah penduduknya terus bertambah. “Saat ini ada sekitar 1.500 jiwa yang tinggal di Pulau Gili. Jika Pulau Gili semakin menyempit, anak cucu kami nanti akan tinggal di mana?," katanya dengan nada tanya.

Tikam berharap, pemerintah segera merespon kondisi yang ada di Pulau Gili, misalnya dengan membangun break water atau memberikan bantuan tanaman bakau. Sementara itu, jika dilihat dari infastruktur yang ada, Pulau Gili tampak seperti dianaktirikan. Diungkapkan Tikam, wujud bangunan dari pemerintah hanya sebuah gedung sekolah, sedangkan bangunan lainnya nyaris tidak ada. “Pernah direncanakan pembangunan dermaga, tapi sampai sekarang belum terwujud,” kata Tikam.

Begitu juga dengan jalan lingkungan, lanjut Tikam, hingga kini pemerintah tidak pernah menggarap jalan yang merupakan kebutuhan primer warga tersebut. “Kondisi jalannya hanya pasir,” paparnya. Tikam juga menambahkan, di Pulau Gili juga sama sekali tidak ada tenaga kesehatan. sep

Diterbitkan di Surabaya Post (Senin, 8 Maret 2010)

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com