HEADLINE
1 2 3 4 5

Jumat, 19 Desember 2008

Tampilkan Empat Keseimbangan


Perupa Agus Gembel HST pameran tunggal di Galeri Surabaya (GS) dengan menghadirkan sebanyak 38 karya terpilihnya. Pameran bertajuk “Cinta adalah Sebuah Ruang Keluarga” ini digelar Rabu (17/12) hingga Selasa (23/12) mendatang.


Perupa Agus yang cocok diistilahkan dengan multipotensi menghadirkan karya dengan berbagai objek, mulai lukisan, patung, foto hingga karya mix media. Namun dia lebih suka menyebut dirinya sebagai desainer estetika. 

“Karya apapun yang saya garap, harus mampu memunculkan segi estetikanya” jelas dia.

Pada pameran kali ini, dia memajang karya bermacam ganre. Delapan karya mix media, delapan patung, enam lukisan, sembilan foto, empat digital imaging, dan tiga karya drawing.

Pengunjung yang datang disambut empat patung berjudul Keseimbangan. Patung ini tidak berbentuk manusia atau hewan tapi semuanya terbuat dari kayu gelondong berdiameter sekitar tujuh sentimeter. Di beberapa bagian patung ini ditambahkan kayu-kayu pipih dan beberapa botol minyak wangi kecil. 

Patung yang dipajang berjudul Keseimbangan 1 hingga Keseimbangan 4 dan semuanya membicarakan sebuah proses. “Setiap proses, pasti mengalami empat keseimbangan,” jeles dia.

Karya Keseimbangan 1, adalah keseimbangan yang dipaksakan. “Saat kita kecil dipaksa makan tiga kali sehari sekalipun tidak lapar. Kita diharuskan tidur sekalipun kita tidak ngantuk,” kata dia.

Dalam Keseimbangan 1, keseimbangan yang dipaksakan disimbolkan dengan satu kayu pipih yang dipasangkan dengan cara dipaku dan dilemkan ke kayu utama atau penompang. “Karya ini merupakan simbol gerbang saat kita belajar satu hal, simbol saat kita masuk satu proses.”

Karya Keseimbangan 2 merupakan simbol seseorang belajar setelah melewati gerbang. “Saat seseorang belajar, pasti menemui banyak konsep. Sedangkan konsep belajar, disimbolkan dengan kayu-kayu pipih yang dipasang dengan cara ditancapkan di penompang, bukan dipaku.

Sedangkan Keseimbangan 4 dipasangi satu kayu pipih yang panjang. Dipasang bebas, hanya diletakkan di puncak kayu penompang tanpa dipaku atau ditancapkan.

Berbicara masalah judul, ruang keluarga menurut Gembel, adalah ruang atau bagian dari rumah yang dipakai untuk berkumpul dan beraktivitas oleh keluarga. Dengan kata lain, ruang keluarga bisa didefinisikan sebagai ruang titik pertemuan, terpadat dalam pemetaan jalur akses antar keseluruhan ruang.

Dua hal yang menarik bagi Agus, tentang ruang keluarga. Pada saat luasan lahan tidak cukup, ruang ini tidak menjadi prioritas utama. Tapi selalu mampu hadir dengan fungsi ruang lainnya, misalkan ruang tamu, ruang makan, ataupun dapur.

Diterbitkan di Surabaya Post (Kamis, 18 Desember 2008)

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com