Setelah pameran pertamanya di Pusat Kebudayaan Prancis (CCCL) Februari 2007, kini fotografer asal Singapura, Zhuang Wubin hadir kembali di tempat sama dan mempresentasikan karya dokumenternya tentang komunitas Tionghoa di Asia Tenggara.
Wubin mengawali project tersebut dengan komunitas Muslim Tionghoa di Indonesia dan Surabaya menjadi kota pertama untuk memamerkan karyanya. Sedikitnya 30 karya foto yang dipajang Galeri CCCL mulai Jumat (21/11) hingga 5 Desember. Temanya Chinese Muslims in Indonesia: Between Fact and Fiction.
Kota yang menjadi obyek bidikannya, terutama yang banyak masyarakat atau komunitas Tionghoa di Indonesia antara lain Palembang, Bangka, Jakarta, Banten, Cirebon, Semarang, Salatiga, Jepara, Sidoarjo, Gresik, Malang, Surabaya, dan Madura. Project ini dimulai sejak 2007. Setelah dari Surabaya, Wubin bakal melanjutkan perjalanannya ke Makasar, Tuban, dan Madura lagi.
Beberapa hal yang ingin diangkatnya, bagian pertama mendokumentasikan tentang sejarah muslim Tionghoa di Indonesia, kemudian memahami motivasi mereka menganut Islam dan pengaruhnya. Bagian kedua menampilkan masjid, tempat suci dan semua unsur bangunan yang terkait dengan sejarah mereka. Terakhir, menampilkan asimilasi yang ada di Indonesia saat ini.
Jika merunut sejarah, 9 Oktober 1740 dimulainya pembunuhan terhadap orang Tionghoa secara besar-besaran. Pelaku pembunuhan ini kebanyakan orang-orang Eropa dan para budak yang akhirnya ada sekitar 10.000 orang Tionghoa yang tewas.
Kemudian sebagian besar perkampungan orang Tionghoa dibakar habis selama beberapa hari. Kekerasan ini kemudian berhenti setelah orang Tionghoa memberikan uang premi kepada serdadu-serdadu VOC.
Menurut Wubin, setelah itu sebagian orang Tionghoa ada yang memeluk Islam. Beberapa alasannya antara lain untuk keselamatan dan agar menjadi lebih dekat dengan penduduk asli.
Keberadaannya di Surabaya kali ini, Wubin juga menawarkan workshop selama empat hari yang dimulai 21 – 25 November di CCCL. Workshop bertema Documenting My World ini membahas sepuar konsep dokumenter fotografis dan sikap kritis seniman dalam proyek fotografi. Hasil workshop bakal digelar pada malam presentasi Rabu (26/11) pukul 18.30 d CCCL.
Diterbitkan di Surabya Post (Sabtu, 22 November 2008)
0 comments:
Posting Komentar