GRESIK - Perusahaan Air Minum (PDAM) Kabupaten Gresik terus merugi. Hingga akhir bulan Februari ini saja kerugiannya telah mencapai 800 juta, sementara sejumlah komponen produksi terus naik. Pihak PDAM Gresik mengaku tidak mempunyai alternatif lain, selain menaikkan tarif.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Gresik, Muhammad, Jumat (10/3), mengungkapkan, bulan Januari 2010, PDAM Gresik defisit RP 140 juta, dan bulan Februari kerugiannya bertambah menjadi Rp 800 juta. Dan tahun 2009 lalu, kerugian yang harus ditanggung PDAM Gresik mencapai Rp 7 miliar.
“Jika tidak segera kita naikkan tarifnya, maka kita akan terus merugi. Untuk biaya langganan listrik, biasanya PDAM hanya membayar ke PLN Rp 1,3 miliar per bulan, tapi sekarang biayanya membengkak menjadi Rp 1,9 miliar per bulan,” paparnya.
Sementara itu, usulan kenaikan tarif PDAM Gresik mendapat penolakan dari kalangan anggota legislatif. Dewan menolak usulan kenaikan tarif, selama PDAM Gresik tidak membenahi jaringan dan manajemen pengelolaan air bersih. “Ada beberapa poin penting yang harus dilaksanakan PDAM Gresik sebelum menaikkan tarif. Jika tidak memiliki biaya, sebaiknya tidak perlu membangun jaringan baru,” kata Susiyanto, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gresik.
Menurut Susiyanto, daripada membangun jaringan baru, lebih baik PDAM Gresik melakukan normalisasi pipa yang sudah ada tapi tidak bisa bekerja dengan optimal. Rencana penambahan jaringan baru tidak akan menyelesaikan masalah, tapi justru akan menambah masalah baru. Dikatakan Susiyanto, salah satu penyebab kerugian PDAM Gresik, karena tidak mampu mengoptimalkan jaringan yang ada.
“Terpenting, PDAM Gresik hendaknya tidak menaikkan tarif selama belum bisa mencukupi kebutuhan air bersih bagi 63 ribu pelanggannya saat ini. Sebab, kondisi pelanggan PDAM Gresik cukup memprihatinkan, sering ditemukan kelangkaan air bersih serta pemberlakuan sistem giliran distribusi air, ada yang airnya keluar dan ada yang tidak, dan bahkan ada yang setahun tidak teraliri,” terangnya.
Sebelum kebutuhan pelanggan tercukupi, Susiyanto mendesak manajemen PDAM Gresik tidak menaikkan tarif. Jika dipaksakan, tambahnya, pelanggan pasti komplain. “Sebenarnya, tidak menjadi masalah kalau PDAM Gresik berniat menaikkan tarif, tapi jangan sampai pelayanannya masih amburadul. Nantinya, pelanggan yang akan menjadi korban,” kata Susiyanto. sep
Diterbitkan di Surabaya Post (Jumat, 12 Maret 2010)
0 comments:
Posting Komentar